News

[News][bsummary]

technology

[Technology][bleft]

Lifestyle

[Lifestyle][bsummary]

Bunuh Orang Tua Sendiri Adalah Tugas Pertama Bocah di ISIS

Usai berhasil lolos dari kelompok kejam ISIS, seorang remaja dengan nama samaran Nasir mengisahkan betapa kelamnya dan mengerikannya kehidupan militan tersebut.

Dilansir CNN, Nasir yang mengaku sangat beruntung bisa bertemu ibunya di kamp mengatakan, "Ada 60 anak."

"Hal yang paling menakutkan bagi kami adalah saat serangan udara berlangsung. Mereka membawa kami ke bawah tanah lewat lorong-lorong berliku untuk bersembunyi. Mereka berkata kepada kami, orang Amerika adalah kafir, mencoba membunuh kami. Namun mereka, ISIS, berjanji akan mencintai kami. Mereka berjanji akan mengasuh kami jauh lebih baik daripada orangtua kami," katanya.

"Saat kami berlatih mereka mengatakan orangtua kami juga kafir dan pekerjaan pertama kami adalah membunuh orangtua," lanjut bocah berusia 12 tahun itu sambil sesekali mengusap air matanya.

Anggota ISIS mengatakan kepada para anak-anak bahwa merekalah satu-satunya anggota keluarganya. "Kami tak boleh menangis. Namun tiap kali aku ingat ibuku, aku menangis. Aku berpikir ia pasti khawatir," kenangnya.

"Dan saat aku berhasil bebas dan bisa melihat ibuku lagi... aku seperti hidup kembali," ujar bocah tersebut sambil menangis bahagia.

Kini, Nasir pun sudah menjalani kehidupan norman dan bersekolah. Wajahnya sempat muncul dalam sebuah video propaganda yang dibuat di pusat pelatihan anak-anak ISIS, yakni di Al Farouq Institute di Raqqa, Suriah.

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

Tidak ada komentar :